5 Jenis Olahraga yang Aman bagi Pengidap Epilepsi

5 Jenis Olahraga yang Aman bagi Pengidap Epilepsi
Credit: Freepik

Bagikan :


Banyak yang beranggapan bahwa pengidap epilepsi tidak dapat melakukan olahraga dan aktivitas fisik yang terlalu berat. Kegiatan tersebut dikhawatirkan dapat memicu kambuhnya epilepsi atau ayan saat berolahraga. Padahal, pengidap epilepsi juga perlu melakukan olahraga untuk menjaga kesehatan. Lalu, apa saja jenis olahraga yang aman bagi para pengidap epilepsi?

 

Olahraga bagi Pengidap Epilepsi

Epilepsi atau ayan adalah penyakit yang menyerang sistem saraf pusat karena ketidakseimbangan aliran listrik di dalam otak. Akibatnya, pengidap ayan mengalami kejang, perilaku abnormal hingga hilangnya kesadaran diri. Karena itu banyak yang menganggap para pengidap epilepsi tidak boleh melakukan olahraga berat.

Namun, bukan berarti para pengidap epilepsi tidak boleh berolahraga sama sekali. Selama olahraga yang dilakukan tidak memicu kejang ayan, maka pengidap epilepsi boleh melakukan olahraga tersebut. Beberapa olahraga yang bisa dilakukan pengidap epilepsi di antranya:

1. Bersepeda

Bersepeda merupakan salah satu olahraga yang baik bagi pengidap epilepsi. Saat bersepeda, sebaiknya gunakan berbagai pengaman yang lengkap seperti helm, pelindung lutut dan siku, serta sepatu yang nyaman.

Pilihlah rute yang tidak ramai seperti jalan di kompleks perumahan atau sekitar taman kota. Selain itu, hindari bersepeda sendirian agar ketika kejang kambuh Anda bisa segera mendapat pertolongan.

 

Baca Juga: Ini Lho Manfaatnya Bersepeda Bagi Kesehatan

 

2. Berenang

Pengidap epilepsi boleh berenang namun perlu ada seseorang yang ikut mengawasi. sebaiknya orang yang mengawasi adalah orang yang mengetahui kondisi kesehatan penderita dan paham bagaiamana memberi pertolongan pertama jika penderita menunjukkan gejala kambuh.

Anda dapat menggunakan pelampung jika masih merasa ragu untuk berenang. Selain itu, hindari berenang di perairan terbuka seperti laut atau danau dan pilih kolam yang tidak terlalu ramai agar Anda dapat berenang lebih nyaman.

 

3. Yoga

Salah satu pemicu kambuhnya kejang epilepsi adalah stres dan cemas. Untuk meredakan stres, pengidap epilepsi bisa melakukan yoga secara rutin. Dengan yoga, pengidap epilepsi bisa berlatih menarik napas dan teknik meditasi sehingga diharapkan dapat mengatasi kejang agar lebih terkendali.

Saat mengikuti yoga, konsultasikan dengan instruktur mengenai kondisi Anda. Jika ada beberapa gerakan yang sekiranya dapat memicu kejang, maka sebaiknya hindari gerakan tersebut.

 

4. Jalan Cepat

Jogging atau jalan cepat juga merupakan salah satu olahraga yang baik bagi pengidap epilepsi. Untuk jalan cepat yang aman, Anda bisa memilih rute yang tidak terlalu ramai, bebas kendaraan dan hindari rute yang melewati tepi sungai dan danau. Ajak seseorang untuk menemani Anda jalan cepat agar dapat membantu Anda jika kejang kambuh sewaktu-waktu.

 

Baca Juga: Menurunkan Berat Badan Hingga Mengurangi Stres, Ini Manfaat Jalan Kaki bagi Kesehatan

 

5. Latihan Kekuatan Otot

Pengidap epilepsi boleh melakukan latihan kekuatan otot yang biasa dilakukan di pusat kebugaran. Latihan ini bukan hanya membuat tubuh menjadi lebih kuat namun juga meningkatkan massa otot sehingga membuat Anda lebih sehat.

Beberapa latihan kekuatan otot yang bisa Anda lakukan di antaranya push up, pull up, dan angkat beban. Jangan lupa jelaskan pada personal trainer Anda mengenai kondisi epilepsi yang dialami sehingga Anda dapat melakukan gerakan yang minim risiko untuk kambuh.

 

Pada dasarnya, olahraga yang baik penderita epilepsi adalah olahraga yang tidak akan memicu kejang ayan. Sebelum berolahraga sebaiknya penderita epilepsi dalam kondisi yang sehat dan cukup tidur. Jika pasien mengalami masa kejang yang sulit terkontrol maka sebaiknya hindari dulu berolahraga. Apabila sudah bebas kejang selama minimal 6-12 bulan maka penderita epilepsi boleh berolahraga namun tetap dalam pengawasan.

 

Mau tahu tips dan trik kesehatan, pertolongan pertama, dan home remedies lainnya? Cek di sini, ya!

 

 

 

Writer : Ratih AI Care
Editor :
  • dr. Monica Salim
Last Updated : Minggu, 16 April 2023 | 09:11